Translate

Tuesday, October 14, 2014

Bahaya Menghisap Shisa bagi tubuh

Shisha 400 Kali Lebih Bahaya Dari Rokok (Sehatlatos)

Shisha adalah kegiatan menghirup aroma buah-buahan dan tembakau yang dibakar, lalu uapnya dialirkan melalui pipa atau bejana dan dihirup oleh hidung melalui selang.

Kegiatan yang berasal dari negeri-negeri di jazirah Arab itu sudah lama dikenal dan banyak dilakukan orang karena bisa menenangkan sekaligus menyenangkan.

Selama ini shisha dianggap aman-aman saja dan tidak menimbulkan efek berbahaya. Namun para peneliti dari Department of Health and the Centre for Tobacco Control menyebutkan bahwa sisha sama berbahayanya dengan merokok karena dapat meningkatkan level karbonmonoksida dalam tubuh.

Bahkan, dalam satu sesi kegiatan shisha ditemukan empat hingga lima kali level karbonmonoksida yang lebih banyak dibanding pada rokok yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan tidak sadar.

Ketika Dr Hilary Wareing menemukan fakta itu, ia terkejut dan mengatakan bahwa Shisha sama berbahayanya, bahkan lebih berbahaya dibanding rokok. "Pada tingkat yang sangat parah, shisha bisa lebih berbahaya 400 hingga 450 kali daripada rokok, sangat berbahaya!" ujar Hilary.

Selama ini orang-orang yang tidak merokok menyalurkan hasrat merokok mereka lewat Shisa. Aktivitas yang diusung oleh kalangan Timur Tengah itu saat ini sudah menjadi tren di beberapa kafe atau pesta.

Banyak orang yang pergi ke tempat shisha merasa aman dan menganggap shisha sebagai alternatif merokok. Hal inilah yang justru menjadi salah konsepsi masyarakat.

"Kami menemukan satu sesi dari kegiatan shisha selama 30 menit mengandung 10 miligram karbon monoksida yang lebih tinggi dibanding rokok," jelas Hillary.

Dengan adanya penemuan ini, para peneliti berharap agar para pengguna shisha berpikir dua kali untuk terus melakukan kegiatan itu.

"Semua orang tahu bahwa rokok bisa mematikan, tapi tidak semua orang tahu shisha sama mematikannya dengan rokok," ujar Hilary seperti dilansir BBC

Monday, October 13, 2014

Bahayanya Menghirup Kabut Asap

Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan, baik yang dalam kondisi sehat maupun dalam kondisi sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gannguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak


Berikut ini dampak akibat gangguan asap bagi kesehatan kita.

  1. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.
  2. Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya.
  3. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
  4. Bagi mereka yang berusia lanjut (lansia) dan anak-anak maupun yang mempunyai penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.
  5. Kemampuan dalam mengatasi infkesi paru dan saluran pernapasan menjadi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
  6. Berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.
  7. Bahan polutan pada asap kebakaran hutan dapat menjadi sumber polutan  di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.
  8. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, terutama karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus penyebab penyakit (agent) serta buruknya lingkungan (environment).


     Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga 
     Aditama berbagi tips untuk melindungi diri dari risiko gangguan kabut asap. Menurutnya, ada delapan hal 
     yang bisa dilakukan.Yakni:

    1. Sedapat mungkin Hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah/gedung. Terutama bagi mereka yang
        menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan.
   2.  Jika terpaksa pergi ke luar rumah/gedung maka sebaiknya menggunakan masker.
   3.  Minum air putih lebih banyak dan lebih sering 
   4.  Bagi yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasihat kepada dokter 
        untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi. Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan 
        Kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain.
  5.  Selalu lakukan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Seperti makan bergizi, jangan merokok, istirahat  
       yang cukup dan lain-lain.
  6.  Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah/sekolah/kantor dan ruang tertutup lainnya
  7.  Penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik.
  8.  Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak  
       dengan baik.
(sumber: Dinas kesehatan barito kuala)